DOA AWAL DAN AKHIR - TAHUN BARU HIJRIYYAH

السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ
Setelah Shalat Ashar adalah penghujung akhir bulan
Dzul Hijjah (Akhir Tahun Hijriyah) dianjurkan membaca Do’a Akhir Tahun.
Namun sebelum Do’a Akhir Tahun terlebih dahulu membaca:
1 Sayyidul Istighfar 3 kali
اَللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ
مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ
بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ
الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ ×٣
2 Shalawat Nabi 11 kali
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ×١١
3 Ayat Kursi 7 kali
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَللهُ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ
مَا فِي السَّمٰوَاتِ وَمَا فِي اْلاَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ
إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ
يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيمُ ×٧ /٣١٣
4 DO’A AKHIR TAHUN HIJRIYAH
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا
وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ
مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ
مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ
قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ
جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِي
وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ
وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اَللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا
الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلاَ تَقْطَعْ رَجَائِي
مِنْكَ يَا كَرِيْمُ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ×٣
Setelah Shalat Maghrib (Tanggal 1 Muharram)
dianjurkan membaca Do’a Awal Tahun.
Namun sebelum membaca Do’a Awal Tahun terlebih dahulu membaca:
1 Shalawat Nabi 11 kali
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ×١١
2 Baqiyatus Shalihat 3 kali
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ
إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ×٣
3 DO’A AWAL TAHUN HIJRIYAH
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا
وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللّهُمَّ أَنْتَ
اْلأَبَدِيُّ اْلقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ
الْمُعَوَّلِ وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَاءِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ
النَّفْسِ اْلأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلإِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِي
إِلَيْكَ زُلْفٰى يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ×٣
Setelah Berdo’a disarankan (Bagi yang mampu) pada
malam 1 Muharram untuk membaca Ayat Kursi 360 kali (Tidak harus selesai dalam
satu Majelis) sebagai benteng dari setan selama satu tahun, kemudian membaca
bacaan berikut 300 kali:
اَللّهُمَّ
يَا مُحَوِّلَ اْلأَحْوَالِ حَوِّلْ حَالِي إِلَى أَحْسَنِ اْلأَحْوَالِ
بِحَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا مُتَعَالُ وَصَلَّى اللهُ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلم {× ٣٠٠}
“Ya Allah Zat pemindah berbagai kondisi, pindahlah
kondisiku pada kondisi terbaik dengan daya dan kekuatan-Mu, wahai Zat Yang Maha
Agung dan Maha Tinggi. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan
kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.” 300×
mugi manfaat..aamiin
Do’a Ahir Tahun
Allahumma ma ‘amiltu
min ‘amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani ‘anhu, wa lam atub minhu, wa
hamalta fiha ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘ala ‘uqubati, wa da’autani
ilat taubati min ba’di jara’ati ‘ala ma’shiyatik. Fa inni astaghfiruka,
faghfirlî wa ma ‘amiltu fiha mimma tardha, wa wa’attani ‘alaihits tsawaba,
fa’as’aluka an tataqabbala minni wa la taqtha’ raja’i minka ya karim.
Artinya: “Ya Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di
tahun ini termasuk yang Engkau larang sementara aku belum sempat bertobat,
perbuatanku yang Engkau maklumi karena kemurahan-Mu sementara Engkau mampu
menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Engkau perintahkan untuk tobat sementara
aku menerjangnya yang berarti mendurhakaiMu. Karenanya aku memohon ampun
kepada-Mu, ampunilah aku. Ya Tuhanku, aku berharap Engkau menerima perbuatanku
yang Engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahalaMu.
Janganlah pupuskan harapanku, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Doa Awal Tahun
Latin : Allahumma antal
abadiyyul qadimul awwal. Wa ‘ala fadhlikal ‘azhimi wa karimi judikal mu‘awwal. Hadza
‘amun jadidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fihi minas syaithani wa auliya’ih,
wal ‘auna ‘ala hadzihin nafsil ammarati bis su’I, wal isytighala bima
yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram.
Artinya,
“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan
kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba.
Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku
pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku
berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian
mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
Sebagaimana anjuran Rosulullah SAW yang dikutip dalam sebuah
hadis dibawah ini :
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻫﺸﺎﻡ
ﻗﺎﻝ: ﻛﺎﻥ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻳﺘﻌﻠﻤﻮﻥ ﻫﺬا اﻟﺪﻋﺎء ﺇﺫا ﺩﺧﻠﺖ
اﻟﺴﻨﺔ ﺃﻭ اﻟﺸﻬﺮ: اﻟﻠﻬﻢ! ﺃﺩﺧﻠﻪ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺎﻷﻣﻦ ﻭاﻹﻳﻤﺎﻥ، ﻭاﻟﺴﻼﻣﺔ ﻭاﻹﺳﻼﻡ، ﻭﺭﺿﻮاﻥ ﻣﻦ
اﻟﺮﺣﻤﻦ، ﻭﺟﻮاﺯ ﻣﻦ اﻟﺸﻴﻄﺎﻥ. رواه اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ “اﻷﻭﺳﻂ”
ﻗﺎﻝ اﻟﻬﻴﺜﻤﻲ: “ﻭﺇﺳﻨﺎﺩﻩ ﺣﺴﻦ”
Artinya : “Dari Abdullah bin Hasyim, ia
berkata bahwa para Sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mempelajari
doa berikut jika memasuki tahun atau bulan “Ya Allah, masukan kami ke dalamnya
dengan aman, iman, selamat dan Islam. Mendapatkan ridho Allah dan dijauhkan
dari gangguan syetan” (HR Thabrani, Al Hafizh Al Haitsami menilai Hasan)
Komentar (0)
Posting Komentar